INGIN ANAK KITA JADI CERDAS ?
Anak merupakan
anugrah terbesar dari Tuhan yang harus dijaga sebaik mungkin. Anak yang
mendapatkan perhatian serta kasih sayang yang cukup cenderung memiliki sikap
yang baik dan cerdas.
Masa depan bangsa dan negara dimasa yang akan datang berada
ditangan anak sekarang. Semakin baik kepribadian anak sekarang maka semakin
baik pula kehidupan masa depan bangsa. Begitu pula sebaliknya, apabila
kepribadian anak tersebut buruk maka akan bobrok pula kehidupan bangsa yang
akan datang.
Setiap anak merupakan individu unik yang berbeda. Oleh
karena itu, anak-anak butuh stimulasi yang tepat dan sesuai dengan potensi
bakat, karakter dan gaya belajar mereka, sehingga dapat menyerap,mengolah
informasi dan mengembangkan potensinya secara optimal.
Dengan mengenali bakat, karakter dan gaya belajar anak sejak
dini, diharapkan orang tua akan lebih mudah memberikan stimulasi dan pengarahan
yang tepat dalam mengoptimalkan kecerdasan anak.
Semua orang tua pasti mendambakan anak yang fisiknya sehat
dan otak yang cerdas. Orang tua punya tanggung jawab yang besar dalam membentuk
kecerdasan otak anak sejak dini, salah satu caranya adalah dengan cara memenuhi
nutrisi dan menciptakan lingkungan yang harmonis.
Namun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kecerdasan
anak. Apa sajakah itu? Berikut faktor yang harus diperhatikan tentang
kecerdasan anak:
1. Kegiatan fisik
Anak yang fisiknya kuat akan memiliki otak yang sehat dan
cerdas. Oleh karena itu, jangan batasi aktivitas anak demi kesehatan fisik dan
perkembangan otaknya. Anak masih terlalu dini untuk melakukan olahraga khusus
yang berat, dirinya hanya perlu lebih aktif ketika bermain bersama
teman-temannya di luar ruangan.
2. Tidur
Anak membutuhkan istirahat dan tidur malam yang baik agar
otaknya dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Sejak bayi lahir hingga
tumbuh menjadi anak usia sekolah, harus memiliki rutinitas tidur yang konsisten
setiap harinya
3. Kesempatan belajar
Jika orangtua mendambakan anak yang cerdas, ajarkan anak
untuk belajar sejak dini untuk menstimulasi perkembangan otaknya. Ajarkan anak
Anda untuk mengenal huruf dan angka serta sediakan berbagai macam buku, alat
musik, mainan dan perlengkapan seni.
4. Ikatan orang tua
Sebuah hubungan yang positif dan harmonis antara kedua
orangtua memungkinkan seorang anak merasa aman dan disayangi. Hal ini membuat
anak lebih percaya diri dan suasana keluarga yang nyaman mendukung perkembangan
otak yang sehat. Di sisi lain anak-anak yang tinggal dalam lingkungan keluarga
yang kurang harmonis, akan merasa tidak aman, takut-takut, dan bingung ketika
bertemu dengan orang baru.
5. Makanan
Perkembangan otak anak tentunya sangat dipengaruhi oleh
nutrisi dari makanan yang dikonsumsinya. Pastikan anak mendapatkan ASI
eksklusif sampai usia 2 tahun, kemudian berikan makanan yang bergizi tinggi
seperti telur, ayam, ikan, sayuran dan buah-buahan dan jangan sering-sering
memberikan makanan junk food kepada anak karena akan memicu obesitas.
6. Trauma
Trauma dapat menimbulkan efek negatif terhadap perkembangan
otak bayi dan anak-anak. Contoh trauma yang biasanya terjadi pada anak usia
dini termasuk selamat dari bencana alam, kehilangan anggota keluarga, dan
mengalami penyakit kronis. Trauma juga dapat terjadi jika anak mengalami pelecehan
seksual, kemiskinan, atau memiliki orang tua pecandu alkohol atau narkoba. Anak
yang mengalami trauma akan menghadapi masalah seperti perubahan pola makan,
tidur, perubahan perilaku, serta kesulitan bergaul dengan teman-temannya.
Dukung dan dampingi anak kita agar dirinya terbebas dari
trauma. Jika trauma tetap bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama,
sebaiknya membawa anak menemui ahli psikologi agar anak terhindar dari gangguan
otak akibat trauma yang kronis.
(Dikutip dari berbagai sumber,Oleh Zain)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa kasih komentar di sini ya