Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi anak didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan tersebut Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) SD Negeri Sidasari 01
disusun berdasarkan analisis kondisi dan situasi sekolah yang berupa potensi,
kekuatan, hambatan peluang dan tantangan masa depan. Analisis dilakukan dengan
menggunakan metoda SWOT yaitu :
a.
Strengh (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki sekolah potensi fisik dan non fisik antara lain
lokasi sekolah yang berada 15 km dari Jalan Raya Kecamatan ke Utara melalui
jalan yang semi permanent dan jauh 17 km dari pusat Pemerintahan Kecamatan
Cipari dan Kantor UPT Disdikpora Kecamatan
Cipari. Lokasi sekolah yang demikian memungkinkan keamanan sekolah terjaga
dengan baik karena pemberdayaan Komite Sekolah yang ikut merasa memiliki jalan
yang semi permanent ini mudah dilalui oleh kendaraan roda 4 yang memungkinkan
Pengawasan akan terkontrol secara rutin baik oleh Pengawas maupun oleh UPT
Disdikpora. Potensi lain berupa jaringan listrik yang memungkinkan sekolah
dapat dengan mudah mengakses data dan mengoperasikan alat elektronik dan
pemasangannya.
Potensi non fisik berupa Sumber Daya Manusia (SDM) guru dan siswa. Jumlah
personil sebanyak 15 orang terdiri dari 1 Kepala Sekolah, 8 orang guru kelas, 1
orang guru PAI, 1 orang guru Penjas, 1 Orang guru Bahasa Inggris, 1 orang tenaga
Pengelola Perpustakaan, 2 orang tenaga Administrasi . Keadaan siswa Tahun
Pelajaran 2012 / 2013 terdiri dari kelas I sebanyak ….. anak, kelas II sebanyak
… anak, kelas III sebanyak ….anak, kelas IV sebanyak … anak, kelas V sebanyak ..
anak, dan kelas VI sebanyak 41 anak. Jumlah seluruh siswa laki – laki … anak
dan Perempuan … anak, jumlah seluruh … anak.
Dukungan masyarakat khususnya wali murid sangat baik yang dijembatani
oleh Pengurus Komite. Pengurus Komite terdiri dari tokoh pemerintah, tokoh agama,
dan tokoh masyarakat yang berantusias ingin memajukan pendidikan khususnya SD Negeri
Sidasari 01
b.
Weakness (Kelemahan)
Kelemahan atau kekurangan yang dimiliki sekolah antara lain 40% ruang
belajar dalam kondisi rusak ringan, kantor guru Masih menyatu dengan gudang,
belum memiliki gedung perpustakaan, sosial ekonomi wali murid umumnya rendah,
banyak yang masih berstatus keluarga prasejahtera. Masyarakat umumnya bermata
pencaharian petani dan buruh tani dengan sosio kultur budaya Jawa yang masih
sangat kuat budaya kekeluargaan, kegotong – royongan, kebersamaan, serta sikap Nrimo
Ing Pandum.
c.
Opportunity
(Kesempatan)
Sekolah memahami opportunity itu sebagai sebuah peluang untuk
mengembangkan kurikulum sekolah yang berdasarkan kondisi riil sekolah, baik
kondisi fisik maupun non fisik seperti SDM guru, peserta didik, komite sekolah,
dan masyarakat pemangku sekolah tersebut, maka peluang yang mungkin dapat
dikembangkan antara lain :
1.
Mengenalkan peserta didik terhadap teknologi informasi dan
Komunikasi.
2.
Mengembangkan dan mengoptimalkan akses informasi
melalui internet untuk kepentingan pembelajaran.
3.
Membangun dan mengembangkan perpustakaan sekolah
sebagai sumber dan media belajar
4.
Membekali peserta didik dengan budaya sopan santun,
tata krama, serta mengenalkan mereka pada adat-istiadat dan budaya masyarakat
lingkungan.
5.
Menanamkan Nilai -nilai agama dan Pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
d.
Threat (Ancaman)
Sekolah memahami threat bukan sebagai ancaman terhadap keselamatan warga
sekolah, akan tetapi diartikan sebagai suatu tantangan jaman, yaitu suatu
kondisi yang dihadapi oleh warga sekolah, khususnya peserta didik yang mau
tidak mau, suka tidak suka harus dihadapi, karena memang sudah terjadi dan akan
terus terjadi, kita tidak bisa menghindar terhadap tantangan itu, yang bisa
kita lakukan adalah menyikapi dengan penuh kearifan agar tantangan itu bisa
menjadi berkah bukan musibah bagi umat manusia. Tantangan masa depan yang bisa
diprediksi antara lain :
1) Derasnya arus informasi baik yang datang dari
dalam negeri, maupun yang datang dari luar negeri yang sering kali tidak sesuai
dengan budaya bangsa Indonesia, sehingga dapat mengancam nilai-nilai budaya
seperti : sopan –santun, tata krama, hormat pada orang tua, guru, pemimpin,
cinta budaya bangsa yang Bhineka Tunggal Ika, semangat hidup gotong-royong, hidup senasib
sepenanggungan, suka musyawarah,
semuanya bisa luntur yang sangat berbahaya bagi jati diri bangsa Indonesia.
2) Arus globalisasi yang menyebabkan seperti dunia
tanpa batas ruang dan waktu, mobilitas manusia sangat tinggi hal ini menuntut
orang harus mampu berkomunikasi dengan berbagai bangsa di belahan bumi yang
lain.
Menghadapi berbagai tantangan tersebut, maka kurikulum ini disusun untuk
dapat menjawab tantangan jaman, baik yang bersifat lokal, maupun tantangan
global.
Tujuan Pengembangan
Kurikulum
Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan
tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,
kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh karena
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun
antara lain agar dapat memberi kesempatan peserta didik untuk :
1.
Belajar untuk beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa,
2.
Belajar untuk memahami dan menghayati .
3.
Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif .
4.
Belajar untuk hidup dan berguna untuk orang lain, dan
5.
Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri
melalaui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Jangan lupa kasih komentar di sini ya